Minggu, 21 April 2013

rindu,tangis, tawa



Aku tersungkur, mencoba menenangkan sesuatu yang ramai di dalam pikiran acap kali melihat namamu di bbm
Kumohon, biarkan aku memandangi keindahanmu dari sisi gelapku
 tak perlu pedulikan luka menganga atau mata yang menyala dengan tetesan yg mndidih
Siapa dia?
 Ya tau sekali aku tentang KITA,  Kita adalah sepasang kekasih pada sebuah mimpi, tak terpisah walau dengan mati, kecuali datangnya sang pagi.
 Dalam bibirmu, ingin kumakamkan sejuta kepedihan, untuk sesekali bisa kita ziarahi lewat bait2 puisi yang paling sepi...
Kau mengajarkanku kekebalan, kau menguatkanku dengan ketabahan, sampai aku melupakan arti dari penyesalan...yang ada, cinta tak butuh fatwa....
Aku berjuang keras disini, menggali kesepian, bermandi peluh, sesekali aku mengusap air mata... Aku terus menggali dan menggali, aku berharap menemukanmu di dalam jembangannya
Taukah kamu saat malam ΐtц aku menemanimu yang ternyata kau sedang sakit dan sesak nafas lalu tertidur lelap di lenganku dengan pucatmu? Aku memandangmu sangat dalam, ingin sekali aku bisikan padamu Jika udara di dada ini bisa menyembuhkanmu hela aku semasih aku berdegup, kan kubagi nafas bersih bagi hidupmu!
Sesekali aku berpikir.... ŜªЧάπƍ, aku ini bukan warung kopi, yang bisa seenaknya datang dan pergi...yah biarlah aku berteriak namun dalam kedalaman sehingga hasilnyapun akan diam
Apakah sesungguhnya arti AKU dimatamu ? Bahkan seruan langit telah berhasil engkau patahkan sehingga tanya yang terlontar hanya isapan
Yang ku syukuri dari cinta yg pernah tercipta, ia mengajarkan setiap waktu untuk bisa lebih menghargai perasaan, dan yang ku syukuri pula, cinta tetap sllu ada, walau dalam ketiadaan dirimu
Kau memabukan jauh dari kesan bir yang rasanya pahit, cintamu memang pahit tapi kenanganmu ΐtц manis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar